GARDANASIONAL - Di tengah riuhnya perdebatan soal kepemilikan senjata di Amerika Serikat, salah satu pelaku industri bedil di negara itu mendadak menyampaikan kabar buruk. Remington, perusahaan pembuat senjata tertua di AS, menyatakan bangkrut karena terlilit utang dalam jumlah besar.
Sebagaimana dilansir AFP, Senin, 26 Maret 2018, dalam siaran persnya, perusahaan berusia 200 tahun itu terpaksa menyatakan bangkrut buat mengatur kembali jumlah utang mencapai USD 700 juta. Mereka sudah menyatakan bangkrut sejak Februari lalu, dan baru mengajukan permohonan pada Minggu pekan lalu.
"Bisnis akan tetap berjalan seperti biasa, dan tidak akan terpengaruh oleh proses restrukturisasi," tulis Remington dalam siaran persnya.
Situasi ini menjadi bertolak belakang dalam masa pemerintahan Trump. Sebab, sebelum Trump naik tampuk kekuasaan, sejumlah pabrik pembuat senjata di AS menggenjot produksi karena khawatir jika Hillary Clinton menang, maka bakal membatasi penjualan senjata.
Bahkan, dominasi kelompok Partai Republik di Kongres AS, yang berkelindan dengan kepentingan Asosiasi Senjata Nasional (NRA), yang mendukung kepemilikan senjata tidak mampu berbuat banyak buat membantu perusahaan pembuat senjata. Utamanya soal suntikan modal.
Remington juga digugat oleh keluarga korban penembakan SD Sandy Hook, terjadi enam tahun lalu. Insiden itu menewaskan 20 bocah dan enam orang dewasa.
0 comments:
Post a Comment